Prediksijitusgphk - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah hingga tembus ke level 15.025 per dolar AS pada perdagangan siang ini.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov mengatakan, rupiah akan menemukan titik keseimbangan baru. Rentang keseimbangan baru tersebut di 14.800 per dolar AS hingga 15.000 per dolar AS.
"Paling relevan memang kita melihat asumsi makro rujukan RAPBN pemerintah namun perkiraan saya di angka 14.800 sampai 15.000," jelas dia kepada Liputan6.com, Selasa (2/10/2018).
Hingga akhir tahun, mata uang garuda dapat menembus di nominal 15.200 per dolar AS. Itu diperparah dengan kemungkinan kenaikan suku bunga kembali oleh the Fed atau Bank Sentral AS di bulan November nanti.
"Kalau memang ini titik keseimbangan barunya bagi rupiah, ya mau enggak mau kita harus terima. Tapi yang terpenting bukan level rupiah terhadap dolar AS yang kita lihat. Tapi bagaimana volatilitas nilai tukar tidak terlalu ekstrem terdepresiasi," ujarnya.
Abra pun tak menampik, naikknya kembali suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan membawa dampak khusus ke industri perbankan. "Selain kredit macet, efeknya cadangan devisa kita juga bakal terus tergerus," kata dia.
Menurut Abra, pemerintah memang dilematis terkait kebijakan merespons melemahnya nilai tukar rupiah. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah dapat mengoptimalkan keputusan lain menanggapi ketidakpastian global yang terjadi.
"Jadi butuh maksimalkan kebijakan lain seperi genjot eskpor dalam jangka pendek dan meningkatkan investasi langsung karena realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) kita semester I-2018 baru 47,3 persen, dari target investasi tahun ini sebesar Rp 765 triliun," ungkapnya.
"Jadi secara kumulatif semester I-2018 realisasi PMA turun 1,1 persen dari Rp 206,9 triliun di semester I-2017 menjadi Rp 204,6 triliun," tambah dia.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami tekanan yang cukup dalam pada perdagangan Selasa ini. Pelemahan rupiah hingga tembus 15.025 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, Selasa (2/10/2018), rupiah berada di posisi 15.025 per dolar AS pada siang ini, melemah dalam jika dibandingkan dengan pembukaan perdagangan yang ada di angka 14.945 per dolar AS.
Rupiah diperdagangkan di posisi yang lebar yaitu 14.945 per dolar AS hingga 15.025 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 10,84 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok 14.988 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.905 per dolar AS.
Prabowo Akan Temui Kapolri Bahas Dugaan Penganiayaan Ratna Sarumpaet
Capres Prabowo Subianto angkat suara terkait dugaan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet. Dia mengaku akan bergerak mengusut hal tersebut dengan menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Kami berencana dalam waktu dekat minta waktu menghadap Kapolri dan pejabat-pejabat lain membicarakan masalah ini," kata Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).
Ratna yang menjadi salah satu anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga diduga mengalami penganiayaan fisik oleh orang tak dikenal. Lewat foto beredar, Ratna Sarumpaet mengalami luka lebam parah di seluruh wajah.
Selain mendapat intimidasi fisik, Ratna juga disebut mendapat ancaman dari si penganiaya. Karenanya, insiden yang kabarnya terjadi pada 21 September kemarin, baru bisa diungkapnya hari ini.
"Keluarganya terus terang saja ketakutan karena diancam terus menerus, bahkan tidak mau melapor. Ini suatu tindakan yang represif," tegas Prabowo.
Prabowo pun menggaris bawahi, tindakan dugaan penganiayaan terjadi pada Ratna adalah sebuah hal di luar batas. Karenanya, dia ingin hal ini bisa diusut hingga tuntas.
"Bagi saya ini adalah suatu tindakan di luar batas. Walaupun Ibu Ratna pasrah, bahwa kita yang akan mempermasalahkan," Prabowo memungkasi.
Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengaku belum mendapatkan laporan mengenai dugaan pengeroyokan terhadap aktivitas sosial Ratna Sarumpaet.
Dia menyatakan, berdasarkan informasi yang beredar, Ratna Sarumpaet diduga dianiaya pada 21 Sepetember 2018.
"Kami belum mendapatkan laporan, informasinya katanya dia dianiaya 21 September. Itu udah lama, kita nggak ada laporan, kita nggak tahu," kata Setyo di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).
Kendati begitu, dia menilai peristiwa tersebut dapat diproses bila terdapat pihak yang melaporkan. "Bisa, bisa kita proses," ucapnya.
Nonton Sekarang Juga Video Selengkapnya Dibawah ini :
|
0 komentar:
Posting Komentar